Sample Text

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 16 September 2013



7 Rempah menyehatkan yang sering digunakan dalam masakan




Rempah dapur umumnya digunakan dalam masakan untuk menambah aroma dan cita rasa. Setidaknya ada tujuh rempah paling menyehatkan yang sering digunakan dalam masakan. Apa saja? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari US News berikut ini.
CabaiMenurut berbagai penelitian, cabai kaya akan vitamin A, menurunkan kolesterol, melawan radikal bebas, dan meningkatkan sistem imun. Cabai pun sering digunakan untuk memasak berbagai macam masakan tradisional Indonesia sampai kuliner luar negeri.
OreganoRempah ini sering digunakan dalam masakan modern seperti pizza dan salad. Meski hanya dipakai sedikit, namun satu sendok teh oregano ternyata kaya akan vitamin K, serat, dan antioksidan. Oregano juga dikenal sebagai agen anti bakteri pada tubuh.
KunyitWarna kuning pada hidangan nasi kuning bisa diperoleh dari kunyit. Selain memberikan warna yang cantik dan aroma yang khas, kunyit ternyata menyehatkan. Rempah ini ampuh menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan penyakit autoimun.
Kayu manisSecangkir teh dengan bubuk kayu manis adalah hidangan lezat dan menyehatkan di pagi hari. Bahkan penderita diabetes disarankan untuk mengonsumsi kayu manis karena mampu mengontrol gula darah dalam tubuh.
Bawang putihHampir setiap masakan menggunakan bawang putih sebagai penyedap makanan. Tahukah Anda, bawang putih bukan cuma beraroma harum tetapi juga mengandung banyak manfaat. Misalnya melawan demam, menyehatkan jantung, mencegah inflamasi, dan sumber selenium yang baik.
JaheJahe terkenal sebagai pereda sakit perut dan mual saat hamil. Jahe pun biasanya dikonsumsi sebagai minuman atau penyedap dalam masakan. Jika sedang kedinginan, minum jahe hangat bisa memberikan sensasi melegakan sekaligus menyehatkan.
CocoaCocoa atau bubuk cokelat bisa diolah menjadi minuman panas atau bahan baku kue. Khasiat sehat dari cocoa adalah flavonoid yang telah terbukti dalam penelitian mampu menurunkan tekanan darah dan melancarkan sirkulasi.
Itulah berbagai rempah menyehatkan yang sering digunakan dalam masakan. Sudah pernah mengonsumsi semuanya?

Parade 30 Menu Masakan Nusantara di Hotel Golden Flower

Tahu Telur Surabaya
Tahu Telur Surabaya (sumber: Istimewa)
Bandung - Sebagai salah satu hotel yang masuk dalam jaringan manajemen Kagum Hotels, Hotel Golden Flower yang berlokasi di jalan Asia Afrika - Bandung, menggelar parade 30 menu tradisional masakan khas Nusantara.
"Promo ini cocok bagi kalangan penyuka kuliner Indonesia. Mereka tidak perlu jauh berkeliling Nusantara, karena kini Hotel Golden flower punya menu terbaru yang pastinya cocok di lidah kalangan penggemar kuliner," jelas Ira Siska Utami, Public Relations Officer Kagum Hotels dalam rilisnya kepada Beritasatu.com di Jakarta, Selasa (17/9).
Lebih lanjut Ira menyatakan, program 30 Menu Tradisional Masakan Nusantara ini di mulai dari bulan September hingga Desember 2013.
Dalam kesempatan ini, menu seperti Ayam Panggang Bumbu Rujak Jogjakarta, Sayur Kapau Padang, Pindang Patin Palembang, Laksa Bogor, Soto Ayam Lamongan, Sate Ayam Madura, Rawon Surabaya, Sate Lilit Bali, Sate Maranggi Purwakarta, Serabi Bandung, Klappertaart Manado, Es Dawet Ayu Banjarnegara akan disajikan kepada kalangan pengunjung dan penggemar masakan Indonesia.
"Menu tersebut dapat dipesan pada saat makan siang, makan malam dan jika ingin makan di dalam kamar (room service). Harganya sendiri sangat terjangkau. Untuk menu utama hanya Rp55.000 ++ dan untuk makanan penutup Rp25.000 ++," tambahnya.
Enaknya lagi, lanjut dia, sajian menu ini berada di Lotus Garden Restaurant yang dapat menampung hingga 350 orang. Untuk menyukseskan 30 Menu Tradisional Masakan Nusantara, di sekeliling Lotus Garden Restaurant terdapat beberapa wayang khas Indonesia.
"Tema 30 Masakan Tradisional Nusantara ini di usung untuk mengenalkan kepada masyarakat mengenai kuliner dari berbagai daerah di Indonesia serta sebagai ajang promosi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tentang masakan Nusantara," pungkasnya.

Senin, 09 September 2013

Sejarah Masakan

Sejarah Masakan

Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang tempat penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum dan hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa.
Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada, keanekaragaman masakan regional yang dipengaruhi secara lokal oleh Kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih, ketupat atau lontong (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar dan Sagu. Bentuk lanskap penyajiannya umumnya disajikan di sebagian besar makanan Indonesia berupa makanan pokok dengan lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur disisi piring.
Sepanjang sejarahnya, Indonesia telah terlibat dalam perdagangan dunia berkat lokasi dan sumber daya alamnya. Teknik memasak dan bahan makanan asli Indonesia berkembang dan kemudian dipengaruhi oleh seni kuliner India, Timur Tengah, China, dan akhirnya Eropa. Para pedagang Spanyol dan Portugis membawa berbagai bahan makanan dari benua Amerika jauh sebelum Belanda berhasil menguasai Indonesia. Pulau Maluku yang termahsyur sebagai "Kepulauan Rempah-rempah", juga menyumbangkan tanaman rempah asli Indonesia kepada seni kuliner dunia. Seni kuliner kawasan bagian timur Indonesia mirip dengan seni memasak Polinesia dan Melanesia.
Masakan Sumatera, sebagai contoh, seringkali menampilkan pengaruh Timur Tengah dan India, seperti penggunaan bumbu kari pada hidangan daging dan sayurannya, sementara masakan Jawa berkembang dari teknik memasak asli nusantara. Unsur budaya masakan China dapat dicermati pada beberapa masakan Indonesia. Masakan seperti bakmi, bakso, dan lumpia telah terserap dalam seni masakan Indonesia.
Beberapa jenis hidangan asli Indonesia juga kini dapat ditemukan di beberapa negara Asia. Masakan Indonesia populer seperti sate, rendang, dan sambal juga digemari di Malaysia dan Singapura. Bahan makanan berbahan dasar dari kedelai seperti variasi tahu dan tempe, juga sangat populer. Tempe dianggap sebagai penemuan asli Jawa, adaptasi lokal dari fermentasi kedelai. Jenis lainnya dari makanan fermentasi kedelai adalah oncom, mirip dengan tempe tapi menggunakan jenis jamur yang berbeda, oncom sangat populer di Jawa Barat.
Makanan Indonesia umumnya dimakan dengan menggunakan kombinasi alat makan sendok pada tangan kanan dan garpu pada tangan kiri, meskipun demikian di berbagai tempat (seperti Jawa Barat dan Sumatra Barat) juga lazim didapati makan langsung dengan tangan telanjang. Di restoran atau rumah tangga tertentu lazim menggunakan tangan untuk makan, seperti restoran seafood, restoran tradisional Sunda dan Padang, atau warung tenda Pecel Lele dan Ayam Goreng khas Jawa Timur. Tempat seperti ini biasanya juga menyajikan kobokan, semangkuk air kran dengan irisan jeruk nipis agar memberikan aroma segar. Semangkuk air ini janganlah diminum; hanya digunakan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan menggunakan tangan telanjang. Menggunakan sumpit untuk makan lazim ditemui di restoran yang menyajikan masakan China yang telah teradaptasi kedalam masakan Indonesia seperti bakmie atau mie ayam dengan pangsit, mie goreng, dan kwetiau goreng (mi pipih goreng, mirip char kway teow).
Cara memasak tertua dikenal sampai saat ini adalah membakar…. tidak ada yang tahu persis bagaimana manusia purba menemukan teknik ini, namun para ahli menduga bahwa mungkin manusia purba menemukannya dari ketika mereka memakan daging hewan yang mati dalam kebakaran hutan.

Teknik pembakaran dan pemanggangan di atas bara api sendiri bisa ditemukan mulai dari masyarakat yang paling terisolir dan primitif sampai manusia modern. Namun kelihatannya, kunci untuk memasuki fase variasi memasak yang lainnya, muncul ketika manusia menggunakan tanah liat untuk alat memasak (pot masak). Berdasarkan bacaan yang saya kutip, sejak era neolitik, manusia mulai menggunakan gerabah sebagai bagian dari alat-alat dapur dan masak yang sederhana.
Dengan penemuan tanah liat, dan juga dengan teknik memasak dengan batu, manusia menemukan cara2 lain seperti merebus makanan, mengasap daging, sampai membuat oven tanah liat.
Seiring waktu, variasi memasak juga menjadi semakin advanced dengan munculnya dan berkembangnya cara-cara bercocok tanam. Pada masa-masa ini, manusia juga belajar mengolah tumbuhan untuk pelengkap makanan, khususnya biji-bijian, yang kemudian menjadi sumber karbohidrat di meja makan.
Variasi olahan biji-bijian yang dijadikan sumber karbohidrat dapat berupa bubur, atau campuran biji-bijian yang dihancurkan, ataupun rumput-rumputan, yang dicampur air, dihancurkan (ditumbuk) atau dimasak langsung, dibakar, ataupun membuat roti, yang dalam hal ini kita bukan hanya bicara roti hasil fermentasi ragi, tapi juga teknik membuat roti dari memanaskan pasta tetumbuhan. Biji-bijian dari tumbuhan rumput-rumputan dihancurkan dalam suatu wadah dan dicampur air, dan kemudian olahannya yang berbentuk pasta kental, dituang ke atas batu panas, sampai terbentuklah lapisan yang mengeras dan dapat dimakan…jadilah Roti Pertama!!

Tentang Memasak



Tentang Memasak

Ngomong-ngomong masalah memasak, tiba-tiba aja kepikiran beberap omongan yang pernah Saya dengan tentang efek positif dari “memasak”.
“Mau buat anak betah di rumah?” Kamu, harus jago masak Nit (Nita/Nit panggilan saya di rumah). Saat kamu bisa menyulap berbagai bahan masakan, kamu akan dapat membuat anak-anakmu kelak gak sabaran pulang ke rumah untuk menyantap masakanmu. Walau sekarang banyak makanan fast food yang lezat, tetap saja anak-anak butuh makanan baru yang membuat lidah mereka terus berfantasi.
“Mau buat suami tambah cinta?” Jawaban yang paling banyak adalah “jago masak”. Ternyata banyak sekali Pria yang mudah jatuh cinta dan terhipnotis oleh perempuan yang bisa memasak. Yah, karena pernah ada yang bilang kepada Saya, dua hal yang membuat Pria terlena “aksi di atas ranjang dan aksi di dapur”. Maklumlah, Pria atau bisa dibilang semua orang mudah terlena oleh masakan-masakan lezat. Isteri yang cantik ditambah jago masak adalah nilai plus yang membuat perempuan memegang “kunci” kesetiaan para pasangannya. (Sok dewasa bgt ya gw;p hehe)
Bukan hanya anak-anak dan suami yang mampu kita hipnotis dengan masakan kita, teman-teman pun pasti akan mudah mengingat kita. Karena menurut Saya, service paling mudah untuk memuaskan sekliling kita yah yaitu dengan cara “menyajikan masakan lezat, unik, dan kreatif”.
Hehe, tapi masalahnya masakan enak banyak, koki-koki handal banyak, restoran-restoran betaburan dimana;p itulah tantangannya. Tapi yang namanya hidup adalah belajar dan dimulai dengan mencintai apa yang kita kerjakan. Itulah yang Saya terapkan untuk pribadi Saya. Saya mencintai memasak, dan mau tidak mau ada kekuatan yang mendorong Saya untuk dapat selalu menghasilkan masakan-masakan lezat. Masalah enak atau tidak, semua adalah proses. Semua gak ada yang instan, seperti halnya orang-orang sukses. Pasti mereka banting tulang hingga akhirnya meraih segala hal yang diimpikannya.
So, kurang asin, kurang manis, gagal kue gak ngembang, itu wajar. Yang diperlukan hanya 1 “cintai apa yang kamu kerjakan”. Karena segala hal yang dilakukan dengan dasar cinta pasti hasilnya maksimal walau butuh waktu hingga pada akhirnya bisa maksimal.
Ya, saya “cinta” memasak, walau masakan Saya tida enak dalam tahap ini yang terpenting adalah “Saya mencintainya”.
*mencintai bukan hanya manusia tapi segala hal yang ada di dunia. Cinta sebagai wujud syukur kita kepada Sang Pencipta