Sample Text

Senin, 09 September 2013

Tentang Memasak



Tentang Memasak

Ngomong-ngomong masalah memasak, tiba-tiba aja kepikiran beberap omongan yang pernah Saya dengan tentang efek positif dari “memasak”.
“Mau buat anak betah di rumah?” Kamu, harus jago masak Nit (Nita/Nit panggilan saya di rumah). Saat kamu bisa menyulap berbagai bahan masakan, kamu akan dapat membuat anak-anakmu kelak gak sabaran pulang ke rumah untuk menyantap masakanmu. Walau sekarang banyak makanan fast food yang lezat, tetap saja anak-anak butuh makanan baru yang membuat lidah mereka terus berfantasi.
“Mau buat suami tambah cinta?” Jawaban yang paling banyak adalah “jago masak”. Ternyata banyak sekali Pria yang mudah jatuh cinta dan terhipnotis oleh perempuan yang bisa memasak. Yah, karena pernah ada yang bilang kepada Saya, dua hal yang membuat Pria terlena “aksi di atas ranjang dan aksi di dapur”. Maklumlah, Pria atau bisa dibilang semua orang mudah terlena oleh masakan-masakan lezat. Isteri yang cantik ditambah jago masak adalah nilai plus yang membuat perempuan memegang “kunci” kesetiaan para pasangannya. (Sok dewasa bgt ya gw;p hehe)
Bukan hanya anak-anak dan suami yang mampu kita hipnotis dengan masakan kita, teman-teman pun pasti akan mudah mengingat kita. Karena menurut Saya, service paling mudah untuk memuaskan sekliling kita yah yaitu dengan cara “menyajikan masakan lezat, unik, dan kreatif”.
Hehe, tapi masalahnya masakan enak banyak, koki-koki handal banyak, restoran-restoran betaburan dimana;p itulah tantangannya. Tapi yang namanya hidup adalah belajar dan dimulai dengan mencintai apa yang kita kerjakan. Itulah yang Saya terapkan untuk pribadi Saya. Saya mencintai memasak, dan mau tidak mau ada kekuatan yang mendorong Saya untuk dapat selalu menghasilkan masakan-masakan lezat. Masalah enak atau tidak, semua adalah proses. Semua gak ada yang instan, seperti halnya orang-orang sukses. Pasti mereka banting tulang hingga akhirnya meraih segala hal yang diimpikannya.
So, kurang asin, kurang manis, gagal kue gak ngembang, itu wajar. Yang diperlukan hanya 1 “cintai apa yang kamu kerjakan”. Karena segala hal yang dilakukan dengan dasar cinta pasti hasilnya maksimal walau butuh waktu hingga pada akhirnya bisa maksimal.
Ya, saya “cinta” memasak, walau masakan Saya tida enak dalam tahap ini yang terpenting adalah “Saya mencintainya”.
*mencintai bukan hanya manusia tapi segala hal yang ada di dunia. Cinta sebagai wujud syukur kita kepada Sang Pencipta

0 komentar:

Posting Komentar